SISTEM EKONOMI TRADISIONAL, LIBERAL,
DAN CAMPURAN
DISUSUN OLEH:
NAMA: PUTRI KRISNA RISKIANA
NPM: 2D214170
KELAS: 1EB04
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA
PENDAHULUAN
Latar Belakang
System berasal dari kata “Systema”
yang memiliki arti “Keseluruhan dari bermacam-macam bagian”. Menurut L James
Lavery, sistem merupakan prosedur logis dan rasional untuk merancang suatu
rangkaian komponen yang berhubungan satu dengan yang lainnya dengan maksud
untuk berfungsi sebagai suatu kesatuan dalam usaha mencapai suatu tujuan yang
telah ditentukan. Sedangkan menurut C. W. Churchman, sistem adalah seperangkat
bagian-bagian yang dikoordinasikan untuk melaksanakan seperangkat tujuan.
Dengan kata lain, sistem dapat diartikan sebagai seperangkat prosedur yang
saling berhubungan satu sama lain untuk membentuk suatu kesatuan demi mencapai
tujuan. Sedangkan sistem perekonomian sendiri dapat diartikan sebagai sistem
yang digunakan oleh suatu negara untuk mengalokasikan sumber daya yang
dimilikinya baik kepada individu maupun organisasi di negara tersebut. Jadi,
sistem perekonomian terdiri dari beberapa prosedur yang digunakan oleh suatu
negara untuk mencapai tujuan dari negara tersebut.
Sistem ekonomi banyak sekali
macam-macamnya. Perbedaan mendasar antara sebuah sistem ekonomi dengan sistem
ekonomi lainnya adalah bagaimana cara sistem itu mengatur faktor produksinya.
Dalam beberapa sistem perekonomian, seorang individu boleh memiliki semua
faktor produksi. Sementara dalam sistem perekonomian lainnya, semua faktor
tersebut di pegang oleh pemerintah. Kebanyakan sistem ekonomi di dunia berada
di antara dua sistem ekstrem tersebut. Jadi, sistem ekonomi yang dianut oleh
suatu negara, belum tentu sama dengan sistem ekonomi yang dianut oleh negara
lainnya. Karena sebuah sistem ekonomi akan sangat dipengaruhi oleh sistem
pemerintahan yang dianut oleh negara tersebut.
PEMBAHASAN
1.
SISTEM
EKONOMI TRADISIONAL
Sistem ekonomi tradisional adalah
sistem ekonomi yang dijalankan secara bersama untuk kepentingan bersama sesuai
dengan tata cara yang biasa ditempuh oleh nenek moyang sebelumnya, dimana
kegiatan ekonominya masih sangat sederhana yang diterapkan oleh masyarakat
secara turun-temurun dengan hanya mengandalkan alam dan tenaga kerja. Sistem
ekonomi tradisional ini merupakan sistem ekonomi yang diterapkan oleh
masyarakat tradisional secara turun temurun Dalam sistem ini segala hal yang
diperlukan untuk kegiatan perekonomian, dipenuhi sendiri oleh masyarakat itu
sendiri. Karena dalam sistem ekonomi tradisional, tugas pemerintah hanya terbatas
memberikan perlindungan dalam bentuk pertahanan dan menjaga ketertiban umum.
dengan kata lain, kegiatan ekonomi yaitu masalah apa dan berapa, bagaimana, dan
untuk siapa barang diproduksi semuanya diatur oleh masyarakat.
Sistem ekonomi tradisional ini biasanya
terdapat pada kehidupan masyarakat sederhana yang menggantungkan pada hasil
alam untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Sehingga dalam sistem ekonomi ini rumah
tangga bertindak sebagai produsen sekaligus konsumen demi memenuhi kebutuhannya
sendiri.
Setiap sistem ekonomi memiliki ciri khasnya tersendiri, ciri
dari sistem ekonomi tradisional yaitu:
1. Alam merupakan sumber kehidupan dan
sumber kemakmuran.
2. Belum ada pembagian kerja dalam
masyarakat.
3. Hanya sedikit menggunakan modal.
4. Jenis produksi disesuaikan dengan
kebutuhan setiap rumah tangga.
5. Masih menggunakan sistem barter
dalam pemenuhan kebutuhan hidupnya.
6. Proses produksi dan sistem
distribusinya terbentuk karena kebiasaan atau tradisi yang berlaku di tengah
masyarakat.
7. Terpeliharanya sifat kekeluargaan
dalam kehidupan masyarakat.
8. Teknik produksi dipelajari secara
turun temurun dan bersifat sederhana.
9. Masih terikat tradisi.
NEGARA PENGANUT SISTEM EKONOMI
TRADISIONAL
Pada umumnya, sistem perekonomian
tradisional ini berlaku pada negara-negara yang belum maju. Namun kini sistem
ekonomi tradisional mulai ditinggalkan dan sudah hampir tidak ada lagi negara
yang menganut sistem ekonomi ini. Namun, di beberapa daerah terpencil seperti
suku badui dalam dan yang lainnya, sistem ini masih digunakan dalam kehidupan
sehari-hari. Dan mungkin di ethiopia juga masih ada yang menganut sistem ini.
Dulu, Indonesia juga pernah menganut
sistem ekonomi tradisional ini. Namun lama-lama kebiasaan itu mulai
ditinggalkan seiring perubahan zaman dan mengikuti tradisi dunia. Sampai saat
ini, beberapa daerah pelosok di Indonesia masih memberlakukan sistem ini,
tetapi sangat sedikit, karena sekarang semua sudah dinilai oleh materi.
Pertukaran barang untuk membeli barang sudah tidak lagi berarti. Saat ini semua
menggunakan uang. Sistem ini bahkan sudah tidak lagi berlaku untuk
Negara-negara maju, bila masih ada yang menerapkan sistem ini di Indonesia saja
misalnya, pasti akan dianggap aneh. Namun sebenarnya bila dilihat dari segi
positifnya, jika sistem ini masih berlaku didalam suatu negara, negara tersebut
akan bebas dari ketamakan dan keegoisan dalam kehidupan perekonomiannya. Dan
tentu saja negara tersebut juga akan terbebas dari korupsi. Namun apabila
dilihat dari segi negative, jika sistem ini masih terjadi di kehidupan ekonomi
suatu negara, negara tersebut bisa diperlakukan semena-mena oleh negara maju
lainnya karena dianggap primitive dan tidak tahu apa-apa mengenai uang yang
sekarang sudah menguasai dunia.
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN DARI SISTEM
EKONOMI TRADISIONAL
Setiap sistem perekonomian tentu memiliki kelebihan dan
kekurangan tersendiri. Kelebihan yang dimiliki sistem ekonomi tradisional
yaitu:
1. Dalam sistem ekonomi tradisional
tidak terdapat persaingan yang tidak sehat.
2. Masyarakat merasa sangat aman,
karena tidak ada beban berat yang harus dipikul.
3. Sistem perekonomian ini dilaksanakan
berdasarkan atas kepentingan bersama, maka masing-masing individu tidak
mengutamakan kepentingan pribadi yang artinya tidak individualistis.
4. Hubungan masing-masing individu
sangat erat karena besarnya sikap tenggang rasa dan berbagi.
5. Kehidupan ekonomi masyarakat
cenderung stabil.
6. Masyarakat hidup dalam kebersamaan
karena adanya sifat kekeluargaan.
Sedangkan kelemahan dari sistem ekonomi tradisional ini
yaitu:
1. Teknologi yang digunakan masih sangat
sederhana, sehingga produktivitasnya rendah.
2. Mutu barang hasil produksi masih
rendah.
3. Dikarenakan sistem ini masih
menggunakan sistem barter, maka masyarakat hanya fokus pada pemenuhan kebutuhan
primer.
4. Menganggap tabu perubahan sehingga
sulit berkembang.
5. Tidak memperhatikan efisiensi dalam
mengalokasikan sumber daya ekonomi.
6. Kegiatan ekonomi hanya untuk
memenuhi kebutuhan bukan meningkatkan taraf hidup.
7. Hasil produksi terbatas sehingga
masyarakat tidak berusaha mencari keuntungan/laba.
8. Pola pikir masyarakat tidak
berkembang karena dipengaruhi oleh tradisi.
9. Tidak memperhitungkan efisiensi dan
penggunaan sumber daya.
2.
SISTEM
EKONOMI LIBERAL
Sistem ekonomi liberal disebut juga
sistem ekonomi pasar, yaitu suatu sistem ekonomi dimana seluruh kegiatan
ekonomi mulai dari produksi, distribusi dan konsumsi diserahkan sepenuhnya
kepada mekanisme pasar atau kepada pihak swasta. Sedangkan pemerintah hanya
mengawasi dan melakukan kegiatan ekonomi yang berhubungan dengan
penyelenggaraan negara. Sistem ekonomi liberal ini mempunyai kaitannya dengan
“kebebasan (proses) alami” yang dipahami oleh sementara tokoh-tokoh ekonomi
sebagai ekonomi liberal klasik. Dalam sistem perekonomian pasar keputusan
mengenai masalah-masalah ekonomi yang utama merupakan hasil dari keputusan
bebas yang dibuat oleh produsen dan konsumen perorangan. Sistem ekonomi liberal
ini didasarkan pada ajaran yang dikemukakan oleh Adam Smith yang menganjurkan
agar kegiatan ekonomi diserahkan kepada masyarakat. Menurut doktrin ini, tata
ekonomi yang paling mendukung kesejahteraan bangsa adalah tata ekonomi di mana
pemerintah memberikan kebebasan kepada perseorangan dan badan-badan swasta
untuk menyelenggarakan produksi dan konsumsi menurut pertimbangan sendiri.
Karena jika setiap individu makmur, maka negara pun akan makmur.
Dalam sistem ekonomi liberal,
keputusan yang berhubungan dengan masalah ekonomi dasar didesentralisasikan,
tetapi tetap terkoordinasi. Sebagai alat koordinasi utama adalah perangkat
harga yang ditentukan oleh mekanisme pasar. Oleh karena itu, sistem ekonomi
liberal juga sering disebut dengan sistem harga. Dengan demikian, dalam sistem
perekonomian liberal, produsen dan individu (perseorangan) membuat
keputusan-keputusan utama mengenai produksi dan konsumsi. Produsen berusaha
untuk menghasilkan berbagai produk yang dapat mendatangkan keuntungan sebesar
mungkin (menjawab masalah apa), dengan teknik produksi yang seefisien mungkin
(menjawab masalah bagaimana). Di pihak lain, individu membuat keputusan tentang
konsumsi, yaitu keputusan yang menyangkut bagaimana individu membelanjakan upah
dan pendapatannya (menjawab masalah untuk siapa). Dalam ekonomi pasar, pihak
swasta menguasai alat-alat produksi dan akibatnya kepemilikan pun tidak
terbatas sehingga setiap individu berusaha untuk meningkatkan keterampilan dan
kemampuannya agar dapat menguasai sector ekonomi, sehingga timbul lah
persaingan untuk maju dalam sistem ekonomi ini.
Adapun ciri-ciri dari sistem ekonomi liberal yaitu:
1. Setiap individu bebas memiliki
barang dan alat-alat produksi.
2. Semua sumber produksi milik
masyarakat individu.
3. Kegiatan ekonomi di semua bidang
dilakukan oleh masyarakat (swasta).
4. Pemerintah tidak ikut campur tangan
secara langsung dalam kegiatan ekonomi.
5. Modal memegang peranan penting dalam
kegiatan ekonomi.
6. Setiap orang diberi kebebasan dalam
hal pemakaian barang dan jasa.
7. Kegiatan produksi dilakukan dengan
tujuan mencari laba, bahkan semua kegiatan ekonomi didorong oleh prinsip bola.
8. Terjadinya persaingan bebas antara
pengusaha.
9. Masyarakat dibagi menjadi dua golongan,
yaitu golongan pemilik sumber daya produksi dan masyarakat pekerja (buruh).
10. Pasar merupakan dasar setiap
kegiatan ekonomi.
NEGARA PENGANUT SISTEM EKONOMI
LIBERAL
Sistem ekonomi liberal ini pada
awalnya dianut negara Amerika Serikat dan sebagian besar negara-negara liberal
di dunia. Negara-negara yang menganut paham liberal di benua Amerika adalah
Amerika Serikat, Argentina, Bolivia, Brazil, Cili, Cuba, Kolombia, Ekuador,
Honduras, Kanada, Meksiko, Nikaragua, Panama, Paraguay, Peru, Uruguay dan Venezuela.
Sekarang ini, kurang lebih liberalisme juga danut oleh negara Aruba, Bahamas,
Republik Dominika, Greenland, Grenada, Kosta Rika, Puerto Rico dan Suriname.
Selain di benua Amerika, di benua Eropa juga ada yang menganut sistem ekonomi
liberal yakni diantaranya adalah Albania, Armenia, Austria, Belgia, Bulgaria,
Kroasia, Cyprus, Republik Cekoslovakia, Denmark, Estonia, Finlandia, Perancis,
Jerman, Yunani, Hungaria, Islandia, Italia, Latvia, Lithuania, Luxembourg,
Macedonia, Moldova, Netherlands, Norwegia, Polandia, Portugal, Romania, Rusia,
Serbia Montenegro, Slovakia, Slovenia, Spanyol, Swedia, Switzerland, Ukraina
dan United Kingdom. Negara penganut paham liberal lainnya adalah Andorra,
Belarusia, Bosnia-Herzegovina, Kepulauan Faroe, Georgia, Irlandia dan San
Marino. Sedangkan yang menganut sistem ekonomi ini di benua Asia antara lain
adalah India, Iran, Israel, Jepang, Korea Selatan, Filipina, Taiwan, Thailand
dan Turki. Bahkan saat ini semakin banyak negara-negara di Asia yang mulai
berpaham liberal, antara lain adalah Myanmar, Kamboja, Hong Kong, Malaysia dan
Singapura. Bahkan di kepulauan Oceania juga ada yang menganut sistem ekonomi
ini yaitu Australia dan Selandia Baru.
Namun, sistem ekonomi liberal ini
terbilang masih baru di Afrika. Karena pada dasarnya, liberalisme hanya dianut
oleh mereka yang tinggal di Mesir, Senegal dan Afrika Selatan. Sekarang ini,
kurang lebih liberalisme sudah dipahami oleh negara Aljazair, Angola, Benin,
Burkina Faso, Mantol Verde, Côte D’Ivoire, Equatorial Guinea, Gambia, Ghana,
Kenya, Malawi, Maroko, Mozambik, Seychelles, Tanzania, Tunisia, Zambia dan
Zimbabwe. Tetapi secara murni, sekarang ini tidak ada satu pun negara yang
menganut sistem ekonomi liberal.
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN DARI SISTEM
EKONOMI LIBERAL
Seperti halnya sistem ekonomi tradisional, sistem ekonomi
liberal pun memiliki kelebihannya tersendiri, yakni:
1. Adanya persaingan mendorong
masing-masing individu berusaha untuk maju dan bertindak secara efisien.
2. Masing-masing orang bebas untuk
memilih pekerjaan yang ia sukai sesuai dengan bakatnya.
3. Produksi didasarkan atas kebutuhan
masyarakat.
4. Adanya persaingan bebas, produsen
cenderung untuk meningkatkan kualitas hasil produksi.
5. Kemungkinan pendapatan dapat
ditingkatkan melalui usaha memaksimalkan keuntungan.
6. Pengembangan usaha yang dilakukan
produsen dalam memaksimalkan keuntungan memungkinkan dapat menyerap tenaga
kerja lebih banyak.
7. Menumbuhkan inisiatif dan kreasi
masyarakat dalam mengatur kegiatan ekonomi, karena masyarakat tidak perlu lagi
menunggu perintah/komando dari pemerintah.
8. Setiap individu bebas memiliki untuk
sumber-sumber daya produksi, yang nantinya akan mendorong partisipasi
masyarakat dalam perekonomian.
9. Efisiensi dan efektivitas tinggi,
karena setiap tindakan ekonomi didasarkan motif mencari keuntungan.
Sedangkan kelemahan dari sistem ekonomi liberal ini adalah:
1. Persaingan menyebabkan yang kuat
semakin kuat yang lemah semakin lemah.
2. Persaingan dapat menimbulkan
monopoli.
3. Pemerataan pendapatan semakin sulit
dicapai di dalam sistem ekonomi pasar.
4. Memungkinkan dapat menimbulkan
sifat-sifat mementingkan diri sendiri.
5. Terdorong hasrat untuk mendapatkan
untuk besar sering kali produsen mengabaikan syarat-syarat perubahan. dan
Pemanfaatan sumber alam sering kali tidak menghiraukan lingkungan.
6. Terjadinya persaingan bebas yang
tidak sehat bilamana birokratnya korup.
7. Banyak terjadinya gejolak dalam
perekonomian karena kesalahan alokasi sumber daya oleh individu.
3.
SISTEM
EKONOMI CAMPURAN
Sistem ekonomi campuran merupakan
perpaduan antara sistem ekonomi liberal dan sistem ekonomi sosialis, yang
mengambil garis tengah antara kebebasan dan pengendalian, yang berarti juga
garis tengah antara peran mutlak negara/kolektif dan peran menonjol individu.
Garis tengah disesuaikan dengan keadaan di mana perpaduan itu terjadi, sehingga
peran situasi dan lingkungan sangat memberi warna pada sistem
perpaduan/campuran tersebut. Dalam sistem ini, pemerintah dan swasta
(masyarakat) saling berinteraksi dalam memecahkan masalah ekonomi dengan tujuan
untuk mengoreksi distorsi ekonomi. Diakuinya hak kepemilikan pribadi dalam
sistem ekonomi campuran ini tidak membuat semua faktor produksi yang vital /
penting juga bisa menjadi kepemilikan pribadi karena kepemilikan faktor
produksi yang vital akan tetap diatur dan diawasi oleh pemerintah. Selain itu,
pemerintah akan memberikan jaminan sosial serta mengupayakan pemerataan
distribusi pendapatan. Tentang penetapan harga, walaupun harga-harga ditentukan
oleh mekanisme pasar, namun bila diperlukan pemerintah juga perlu mengadakan
pengawasan serta koreksi terhadap harga-harga tersebut. Untuk kegiatan ekonomi
masyarakat diserahkan kepada kekuatan pasar, namun sampai batas tertentu
pemerintah tetap melakukan kendali dan campur tangan dengan tujuan agar
perekonomian tidak lepas kendali dan tidak hanya menguntungkan pemilik modal
besar.
Karena merupakan penggabungan dari
sistem ekonomi liberal dan sistem ekonomi sosialis, Penerapan sistem ekonomi
campuran ini akan mengurangi berbagai kelemahan dari sistem ekonomi liberal dan
sistem ekonomi sosialis yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat
karena berimbangnya peran pemerintah dan swasta dalam menjalankan kegiatan
perekonomian.
Sistem ekonomi campuran memiliki ciri tersendiri seperti
halnya sistem ekonomi lainnya, yaitu:
1. Adanya campur tangan pemerintah
dalam perekonomian.
2. Adanya pihak swasta yang turut
berperan dalam kegiatan perekonomian
3. Pemerintah aktif dalam kegiatan
ekonomi.
4. Negara menguasai cabang-cabang
produksi yang menguasai hajat hidup banyak orang.
5. Hak milik swasta atas alat-alat produksi.
6. Pemerintah sebagai pengendali dalam
persaingan kegiatan ekonomi.
7. Pemerintah menentukan berbagai macam
kebijakan yang dianggap penting.
8. Pemerintah memotivasi serta
membimbing kepada sektor usaha dalam kegiatan ekonomi.
9. Hak milik perorangan dan swasta
diakui oleh pemerintah tapi penggunaannya tidak bertentangan dengan kepentingan
masyarakat.
NEGARA PENGANUT SISTEM EKONOMI
CAMPURAN
Sistem ekonomi campuran ini banyak
dijumpai di negara-negara yang berkembang atau bekas negara non-blok yang
mayoritas berada di Asia dan Afrika, seperti Indonesia, Mesir, dan Malaysia.
Sistem ekonomi campuran pada dasarnya dapat dibedakan ke dalam dua jenis sistem
ekonomi, yaitu Market socialism dimana peran pemerintah yang tampak lebih
dominan dan Social Market dimana mekanisme pasarlah yang lebih dominan walaupun
tetap ada campur tangan dari pemerintah. Contoh negara yang menganut sistem
ekonomi campuran Market Socialism adalah Swedia. Sedangkan contoh negara yang
menganut sistem ekonomi campuran Social Market adalah Inggris dan Jerman.
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN DARI SISTEM
EKONOMI CAMPURAN
Kelebihan yang dimiliki oleh sistem ekonomi campuran adalah:
1. Hak individu berdasarkan sumber
produksi walaupun ada batas.
2. Lebih mementingkan umum dari pada
pribadi.
3. Kebebasan berusaha.
4. Sektor ekonomi yang dikuasai
pemerintah lebih diarahkan untuk kepentingan masyarakat.
5. Kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh
pemerintah, dengan swasta cenderung menguntungkan semua pihak.
6. Kegiatan usaha pihak swasta terikat
pada peraturan yang dibuat pemerintah.
7. Pemakaian tenaga kerja pada umumnya
disesuaikan dengan syarat-syarat perburuhan.
8. Penetapan harga lebih terkendali.
9. Hak perorangan secara nyata diakui.
Sedangkan kelemahannya antara lain:
1. Beban pemerintah lebih berat
daripada swasta dalam melakukan kegiatan ekonomi.
2. Sektor produksi yang lebih
menguntungkan dikelola oleh pemerintah sehingga swasta kurang dapat
memaksimalkan keuntungan dalam kegiatan usahanya.
3. Adanya anggapan bahwa karyawan yang
bekerja pada pemerintah statusnya lebih tinggi daripada pegawai di swasta.
PENUTUP
KESIMPULAN
Setiap negara tentu memiliki sistem perekonomian yang
berbeda tergantung kepada sistem pemerintahan di negara tersebut. Setiap sistem
ekonomi juga tentu memiliki perbedaan dalam hal peraturan pelaksanaan kegiatan ekonomi.
Namun, setiap sistem tentu memiliki kelebihan dan kelemahannya tersendiri.
Jadi, sistem-sistem ekonomi yang ada tentu ada menguntungkannya bagi negara
yang menganut, namun juga ada merugikannya bagi negara tersebut.
SARAN
Sebaiknya setiap negara dalam memilih sistem ekonomi yang
akan dipakai di negara tersebut jangan melihat atau mengikuti negara lain, tapi
sesuaikan dengan kondisi negara tersebut. Karena kondisi perekonomian disetiap
negara tentu belum pasti sama.
DAFTAR PUSTAKA
1. Rahardjo, M Dawam. 2009. Menuju
Sistem Perekonomian Indonesia. Jurnal UNISIA. Vol. XXXII (72): 113-128.
2. Vina Shafa.2013.Negara yang Menganut
Sistem Ekonomi Campuran, Liberal,Terpusat dan Tradisional.
3.
Deni Aulia. 2013. System Ekonomi Campuran.
4.
GedePradnyana.
2012. SISTEM EKONOMI “TRADISIONAL”.
5.
Ardi
Djaja. 2012. Sistem Ekonomi Campuran.
6.
Herliyani,
Meri. 2009. Memahami Cara Bekerja Sistem Perekonomian. Jurnal Ekonomi
dan Pendidikan. Vol. 6 (2): 192-205.
7.
Canya
Pramesthi. 2013. Macam-Macam Sistem Ekonomi.
8.
D.
Nurholis Mamun. 2013. Sistem Ekonomi Liberal.
9.
Grace
Banne Pabutungan. 2012. Sistem Ekonomi Pasar/Liberal dan Sistem Ekonomi
Campuran.
10. Wikipedia. 2014. Sistem
Perekonomian.
http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_perekonomian