MATERI 1
PENDAHULUAN
ETIKA
SEBAGAI TINJAUAN
1.1 Pengertian
Etika
Etika berasal
dari kata Yunani yaitu ethos yang
berarti tempat tinggal, padang rumput, kandang, kebiasaan, adat, watak,
perasaan, sikap, cara berpikir. Bentuk jamaknya adalag ta etha, yang berarti adat istiadat.dalam hal ini etika sama
pengertiannya dengan moral.
Etika
didefinisikan sebagai prinsip-prinsip tentang tingkah laku yang benar atau yang
baik. Etika juga berati sistem prinsip atau nilai-nilai moral, sedangkan ethics ialah ketentuan ketentuan atau
ukuran yang mengatur tingkah laku para anggota suatu profesi, (Madjid,
1998:14).
Menurut
Suhardana (2006) dalam Sukirno Agus dan I Cekik Ardana (2009: 127-128) istilah
lain dari etika adalah susila, suartinya baik, sila artinya kebiasaan atau
tingkah laku perbuatan manusia yang baik.
Menurut Lawrence,
Weber dan Post (2005) dalam Sukirno Agus dan I Cekik Ardana (2009: 127-128)
etika adalah suatu konsepsi tentang perilaku benar dan salah. Etika menjelaskan
kepada kita apakah perilaku kita bermoral atau tidak berkaitan dengan hubungan
kemanusiaan yang fundamental, bagaimana kita berpikir dan bertindak kepada
orang lain dan bagaimana kita inginkan mereka berpikir dan bertindak terhadap
kita.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
etika berarti “ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak
dan kewajiban (moral)”.
1.2 Tujuan
Etika
Tujuan adalah sesuatu
yang dikehendaki, baik individu maupun kelompok. Tujuan etiks yang dimaksud
merupakan tujuan mewujudkan kebahagiaan. Tujuan utama etika yaitu menemukan,
menentukan, membatasi, dan membenarkan kewajiban, hak, cita-cita moral dari
individu dan masyarakatnya, baik masyarakat pada umumnya, khususnya masyarakat
profesi.
Etika sebagai
suatu ilmu, merupakan salah satu cabangdari filsafat. Sifat praktis, normative
dan fungsional, sehingga dengan demikian merupakan suatu ilmu yang langsung
berguna dalam pergaulan hidup sehari-hari. Etika juga dapat menjadi asa dan
menjiwai norma-norma dalam kehidupan, di samping sekaligus memberika penilaian
teerhadap corak perbuatan seseorang sebagai manusia.
1.3 Fungsi
Etika
I Gede A.B.
Wiranata dalam bukunya menuliskan beberapa pendapat para ahli tentang fungsi
etika, diantaranya adalah Rohaniawan Frenz Magnis-Suseno, ia menyatakan bahwa
etika berfungsi untuk membantu manusia mencari orientasi secara kritis dalam
kehidupan dengan moralitas yang membingungkan.
1.4 Macam-macam
Etika
a. Etika
deskriptif
Etika
deskriptif ialah di mana objek yang dinilai adalah sikap dan perilaku manusia
dalam mengejar tujuan hidupnya sebagaimana adanya, ini tercermin pada situasi
dan kondisi yang telah membupotensi di masyarakat secara turun temurun.
Sedangkan menurut Burhanuddin Salam, etika deskriptif adalah etika yang
berusaha meneropong secara kritis dan rasional sikap dan pola perilaku manusia
dan apa yang dikerjakan oleh manusia dalam hidup ini sebagai sesuatu yang
bernilai.
b. Etika
normatif
Etika
normatif yaitu sikap dan perilaku manusi atau masyarakat sesuai dengan norma
dan moralitas yang ideal. Etika ini secara umum dinilai memenuhi tuntutandan
perkembangan dinamika serta kondisi masyarakat. Ada tuntutan yang menjadi acuan
bagi umum atau semua pihak dalam menjalankan perikehidupan. Etika normatif ini
adalah etika yang mengacu pada norma-norma atau standar moral yang diharapkan
untuk mempengaruhi perilaku, kebijakan, keputusan, karakter individu, dan
struktur social.
c. Etika
analitis yaitu memberikan penilaian tentang baik-buruk, tanggung jawab moral
dan argumentasi moral (moral reasoning).
1.5 Teori-teori
Etika
Secara umum, teori etika berkembang
atas dasar paradigm kehidupan manusiayang tidak utuh sesuai penalaran-penalaran
rasional yang terbatas kepada makna dan tujuan hidup manusia. Tabel berikut
meringkas keterkaitan antarteori etika yang apabila dipadukan berubah menjadi
teori tunggal berdasarkan paradigm hakikat manusia secara utuh.
Tabel Teori
Etika, Paradigma Hakikat Manusia, dan Kecerdasan
No
|
Teori
|
Logika
|
Kriteria Etika
|
Tujuan
Hidup
|
1
|
Egoisme
|
Tujuan dari tindakan
|
Memenuhi kepentingan pribadi
|
Kenikmatan duniawi secara individu
|
2
|
Utilitarianisme
|
Tujuan dari tindakan
|
Memberi manfaat/kegunaan bagi
banyak orang
|
Kesejahteraan duniawi masyarakat
|
3
|
Deontologi (Imannuel Kant)
|
Tindakan itu sendiri
|
Kewajiban mutlak setiap orang
|
Demi kewajiban itu sendiri
|
4
|
Hak Asasi
|
Tingkat kepatuhan terhadap HAM
|
Aturan tentang hak asasi manusia
(HAM)
|
Demi martabat kemanusiaan
|
5
|
Keutamaan
|
Disposisi karakter
|
Karakter positif-negatif individu
|
Kebahagiaan duniawi dan mental
(psikologis)
|
6
|
Teonom
|
Disposisi karakter dan tingkat
keimanan
|
Karakter mulia dan mematuhi kitab
suci agama masing-masing individu dan masyarakat
|
Kebahagiaan rohani (surgawi),
mental, dan duniawi
|
Sumber :
Agoes, Sukrisno
dan I Cenik Ardana. 2009. Etika Bisnis
dan Profesi. Jakarta: Salemba Empat.
Ardiansyah,
Panji. 2017 . Etika Bisnis. Yogyakarta
: Quadrant
Anoraga,
Pandji. 2011. Pengantar Bisnis :
Pengelolaan dalam Era Globalisasi. Jakarta : Rineka Cipta.
Fahmi, Irham. 2013. ETIKA BISNIS Teori, Kasus, dan Solusi. Cetakan Kedua. ALFABETA, cv
Kamus Besar
Bahasa Indonesia
Sigit
P, Tri Hendro. 2012. Etika Bisnis Modern.
Edisi Pertama. Cetakan Pertama. Yogyakarta : UPP STIM YKPN