PENGANGGURAN
Pengangguran
ialah orang yang tidak memiliki pekerjaan, atau tidak mempunyai kegiatan yang
tetap yang harus di jalani untuk menyambung kehidupan. Pengangguran umumnya
disebabkan karena jumlah angkatan kerja atau para pencari kerja tidak sebanding
dengan jumlah lapangan kerja yang ada yang mampu menyerapnya.
Tingkat
pengangguran dapat dihitung dengan cara membandingkan jumlah pengangguran
dengan jumlah angkatan kerja yang dinyatakan dalam persen. Ketiadaan pendapatan
menyebabkan penganggur harus mengurangi pengeluaran konsumsinya yang
menyebabkan menurunnya tingkat kemakmuran dan kesejahteraan. Pengangguran yang
berkepanjangan juga dapat menimbulkan efek psikologis yang buruk terhadap
penganggur dan keluarganya. Pengangguran juga tidak berdampak pada masalah
ekonomi melainkan juga berdampak pada masalah sosial pula.
Jenis-jenis
Pengangguran Berdasarkan Penyebabnya:
A.
Pengangguran Alamiah
Penganggran
yang berlaku pada tingkat kesempatan kerja penuh. Kesempatan kerja penuh adalah
keadaan dimana sekitar 95 persen dari angkatan kerja dalam suatu waktu
sepenuhnya bekerja. Pengangguran sebanyak lima persen inilah yang dinamakan
sebagai pengangguran alamiah.
B.
Pengangguran Friksional
Jenis
pengangguran yang disebabkan oleh tindakan seseorang pekerja untuk meninggalkan
pekerjaannya dan mencari kerja yang lebih baik atau lebih sesuai dengan
keinginannya.
C.
Pengangguran Struktural
Pengangguran
yang diakibatkan oleh pertumbuhan ekonomi. Tiga sumber utama yang menjadi
penyebab berlakunnya pengangguran struktural adalah:
Perkembangan
teknologi. Perkembangan teknologi yang semakin maju membuat permintaan barang
dari industri yang memproduksi barang-barang kuno menurun dan akhirnya tutup
sehingga pekerja di industri ini menganggur.
Kemunduran
yang disebabkan oleh adanya persaingan dari luar negeri atau daerah lain.
Pesaing dari luar negri yang mampu menghasilkan produk yang lebih baik dan
lebih murah akan membuat permintaan barang lokal menurun. Industri lokal yang
tidak mampu bersaing akan bangkrut sehingga timbul pengangguran.
Kemunduran
perkembangan ekonomi sautu kawasan sebagai akibat dari pertumbuhan pesat
dikawasan lain.
D.
Pengangguran Konjungtur
Pengangguran
yang melebihi pengangguran alamiah. Pada umumnya pengangguran konjungtur
berlaku sebagai akibat pengurangan dalam permintaan agregat. Penurunan
permintaan agregat mengakibatkan perusahaan mengurangi jumlah pekerja atau
gulung tikar, sehingga muncul pengangguran konjungtur.
Jenis-Jenis
Pengangguran Berdasarkan Cirinya:
A.
Pengangguran Terbuka
Pengangguran ini tercipta sebagai akibat penambahan pertumbuhan kesempatan
kerja yang lebih rendah dari pada pertumbuhan tenaga kerja, akibat banyaknya tenaga
kerja yang tidak memperoleh pekerjaan. Menurut BPS, pengangguran terbuka adalah
penduduk yang telah masuk dalam angkatan kerja tetapi tidak memiliki
pekerjaandan sedang mencari pekerjaan, mempersiapkan usaha, serta sudah
memiliki pekerjaan tetapi belum mulai bekerja.
B.
Pengangguran Tersembunyi
Keadaan
dimana suatu jenis kegiatan ekonomi dijalankan oleh tenaga kerja yang jumlahnya
melebihi dari yang diperlukan. Sehingga apabila sejumlah besar dari mereka
berpindah sektor pekerjaan, hasil sektor pekerjaan yang ditinggalkannya tidak
akan berkurang walaupun tidak diadakan penggatian modal yang berarti.
C.
Pengangguran Musiman
Keadaan
pengangguran pada masa-masa tertentu dalam satu tahun. Pengangguran ini
biasanya terjadi di sektor pertanian. Petani akan menganggur saat menunggu masa
tanam dan saat jeda antara musim tanam dan musim panen.
D.
Setengah Menganggur
Keadaan
dimana seseorang bekerja dibawah jam kerja normal. Menurut BPS, di Indonesia
jam kerja normal adalah 35 jam seminggu, jadi pekerja yang bekerja di bawah 35
jam seminggu masuk dalam golongan setengah menganggur.
Dampak dan Cara Mengatasi Pengangguran
Pengangguran sangat berdampak pada kehidupan perekonomian dan kehidupan
sosial masyarakat. Pertumbuhan ekonomi yang menurun, dan bahkan tingkat
kesejahteraan masyarakat yang menurun adalah salah satu dampak pengangguran.
Beberapa dampak pengangguran terhadap perekonomian dan kehidupan sosial :
Menurunkan
Tingkat Keterampilan
Semakin lama
orang menganggur semakin menurun juga tingkat keterampilan yang dimiliki oleh
seseorang.
Menurunkan
Pertumbuhan Ekonomi dan Pendapatan Per Kapita
Orang yang
tidak bekerja (menganggur) tidak akan menghasilkan barang dan jasa. Itu berarti
semakin banyak orang yang menganggur maka PDB (Produk Domestik Bruto) yang
dihasilkan akan menurun.
Menurunkan
Penerimaan Negara
Orang yang
menganggur tidak memiliki penghasilan (pendapatan). Itu berarti semakin banyak
orang yang menganggur, akan semakin turun pula penerimaan negara yang diperoleh
dari pajak penghasilan.
Meningkatkan
Kemiskinan
semakin
banyaknya pengangguran akan semakin banyak juga masyarakat yang miskin.
Meningkatnya
Kriminalitas
Setiap orang
butuh uang untuk membiayai kehidupannya, oleh karena itu jika pengangguran
semakin meningkat tingkat kriminalitas juga meningkat. Sebagian orang melakukan
kriminalitas karena untuk menafkahi dirinya.
Secara umum
cara mengatasi pengangguran adalah dengan meningkatkan investasi, meningkatkan
kualitas SDM, transfer teknologi dan penemuan teknologi baru, pembenahan
perangkat hukum dalam bidang ketenagakerjaan, dan lainlain, Adapun cara
mengatasinya :
1. Menyelenggarakan bursa pasar kerja
Bursa tenaga kerja adalah
penyampaian informasi oleh perusahaan-perusahaan atau pihak-pihak yang
membutuhkan tenaga kerja kepada masyarakat luas. Tujuan dari kegiatan ini
adalah agar terjadi komunikasi yang baik antara perusahaan dan pencari kerja.
Selama ini banyak informasi pasar kerja yang tidak mampu tersosialisasikan
sampai ke masyarakat, sehingga mengakibatkan informasi lowongan kerja hanya
bisa diakses oleh golongan tertentu.
2. Menggalakkan kegiatan ekonomi
informal
Kebijakan yang memihak kepada
pengembangan sektor informal, dengan cara mengembangkan industri rumah tangga
sehingga mampu menyerap tenaga kerja. Dewasa ini telah ada lembaga pemerintah
yang khusus menangani masalah kegiatan ekonomi informal yakni Departemen
Koperasi dan UKM. Selain itu dalam pengembangan sektor informal diperlukan
keterpihakan dari Pemda setempat.
3. Meningkatkan keterampilan tenaga
kerja
Pengembangan sumber daya manusia
dengan peningkatan keterampilan melalui pelatihan bersertifikasi internasional.
Berdasarkan survei tentang kualitas Tenaga Kerja menunjukkan bahwa ranking
Human Development Index Indonesia di Asia pada tahun 2000 berada di peringkat
110. Sementara negara lain seperti Vietnam ada diperingkat 109, Filipina (77),
Thailand (69), Malaysia (59), Brunei Darussalam (32), Singapura (25), Jepang
(9). Data ini menunjukkan rendahnya kualitas sumber daya manusia sehingga
peningkatan keterampilan mereka menjadi sangat perlu dilakukan.
4. Meningkatkan mutu pendidikan
Mendorong majunya pendidikan, dengan
pendidikan yang memadai memungkinkan seseorang untuk memperoleh kesempatan
kerja yang lebih baik.
5. Mendirikan pusat-pusat latihan kerja
Pusat-pusat latihan kerja perlu
didirikan untuk melaksanakan pelatihan tenaga kerja untuk mengisi formasi yang
ada.
6. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi
Pemerintah perlu terus meningkatkan
pertumbuhan ekonomi sehingga akan memberikan peluang bagi penciptaan kesempatan
kerja.
7. Mendorong investasi
Pemerintah perlu terus mendorong
masuknya investasi baik dari dalam negeri maupun luar negeri untuk menciptakan
kesempatan kerja di Indonesia.
8. Meningkatkan transmigrasi
Transmigrasi merupakan langkah
pemerintah meratakan jumlah penduduk dari pulau yang berpenduduk padat ke pulau
yang masih jarang penduduknya serta mengoptimalkan sumber kekayaan alam yang ada.
9. Memperluas lapangan kerja
Perluasan kesempatan kerja dengan
cara mendirikan industri-industri baru terutama yang bersifat padat karya.
Dengan adanya era perdagangan bebas secara regional dan internasional
sebenarnya terbuka lapangan kerja yang semakin luas tidak saja di dalam negeri
juga ke luar negeri. Ini tergantung pada kesiapan tenaga kerja untuk bersaing
secara bebas di pasar tenaga kerja internasional.
Adapun contoh pengangguran yang ada di
lingkungan sekitar ialah pengangguran friksional. Dia telah lulus S1
keperawatan lalu dia mencari pekerjaan di sebuah apotik, awal mulanya dia di
terima bekerja di apotik setelah beberapa bulan bekerja dia berhenti karena
merasa kurang puas dengan gaji yang ada di apotik tersebut. Dan sayapun menannyakan
memangnya pekerjaan yang di inginkan seperti apa? dia menjawab “ sebenernya
enak kerja di apotik tidak terlalu jauh dari kostan dan ongkosnya juga tidak
terlalu banyak, hanya saja saya orangnya bosan dengan suasana yang seperti itu
saja. Saya ingin kerja yang di tempat yang lebih dari apotik misal di sebuah
rumah sakit yang sesuai dengan jurusan kuliah yang saya ambil”.
Sumber: