Monday, October 30, 2017

ETIKA PROFESI AKUNTANSI (Etika Sebagai Tinjauan)



MATERI 1
PENDAHULUAN
ETIKA SEBAGAI TINJAUAN
1.1  Pengertian Etika
Etika berasal dari kata Yunani yaitu ethos yang berarti tempat tinggal, padang rumput, kandang, kebiasaan, adat, watak, perasaan, sikap, cara berpikir. Bentuk jamaknya adalag ta etha, yang berarti adat istiadat.dalam hal ini etika sama pengertiannya dengan moral.
Etika didefinisikan sebagai prinsip-prinsip tentang tingkah laku yang benar atau yang baik. Etika juga berati sistem prinsip atau nilai-nilai moral, sedangkan ethics ialah ketentuan ketentuan atau ukuran yang mengatur tingkah laku para anggota suatu profesi, (Madjid, 1998:14).
Menurut Suhardana (2006) dalam Sukirno Agus dan I Cekik Ardana (2009: 127-128) istilah lain dari etika adalah susila, suartinya baik, sila artinya kebiasaan atau tingkah laku perbuatan manusia yang baik.
Menurut Lawrence, Weber dan Post (2005) dalam Sukirno Agus dan I Cekik Ardana (2009: 127-128) etika adalah suatu konsepsi tentang perilaku benar dan salah. Etika menjelaskan kepada kita apakah perilaku kita bermoral atau tidak berkaitan dengan hubungan kemanusiaan yang fundamental, bagaimana kita berpikir dan bertindak kepada orang lain dan bagaimana kita inginkan mereka berpikir dan bertindak terhadap kita.
            Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia etika berarti “ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban (moral)”.
1.2  Tujuan Etika
Tujuan adalah sesuatu yang dikehendaki, baik individu maupun kelompok. Tujuan etiks yang dimaksud merupakan tujuan mewujudkan kebahagiaan. Tujuan utama etika yaitu menemukan, menentukan, membatasi, dan membenarkan kewajiban, hak, cita-cita moral dari individu dan masyarakatnya, baik masyarakat pada umumnya, khususnya masyarakat profesi.
Etika sebagai suatu ilmu, merupakan salah satu cabangdari filsafat. Sifat praktis, normative dan fungsional, sehingga dengan demikian merupakan suatu ilmu yang langsung berguna dalam pergaulan hidup sehari-hari. Etika juga dapat menjadi asa dan menjiwai norma-norma dalam kehidupan, di samping sekaligus memberika penilaian teerhadap corak perbuatan seseorang sebagai manusia.
1.3  Fungsi Etika
I Gede A.B. Wiranata dalam bukunya menuliskan beberapa pendapat para ahli tentang fungsi etika, diantaranya adalah Rohaniawan Frenz Magnis-Suseno, ia menyatakan bahwa etika berfungsi untuk membantu manusia mencari orientasi secara kritis dalam kehidupan dengan moralitas yang membingungkan.
1.4  Macam-macam Etika
a.       Etika deskriptif
Etika deskriptif ialah di mana objek yang dinilai adalah sikap dan perilaku manusia dalam mengejar tujuan hidupnya sebagaimana adanya, ini tercermin pada situasi dan kondisi yang telah membupotensi di masyarakat secara turun temurun. Sedangkan menurut Burhanuddin Salam, etika deskriptif adalah etika yang berusaha meneropong secara kritis dan rasional sikap dan pola perilaku manusia dan apa yang dikerjakan oleh manusia dalam hidup ini sebagai sesuatu yang bernilai.
b.      Etika normatif
Etika normatif yaitu sikap dan perilaku manusi atau masyarakat sesuai dengan norma dan moralitas yang ideal. Etika ini secara umum dinilai memenuhi tuntutandan perkembangan dinamika serta kondisi masyarakat. Ada tuntutan yang menjadi acuan bagi umum atau semua pihak dalam menjalankan perikehidupan. Etika normatif ini adalah etika yang mengacu pada norma-norma atau standar moral yang diharapkan untuk mempengaruhi perilaku, kebijakan, keputusan, karakter individu, dan struktur social.
c.       Etika analitis yaitu memberikan penilaian tentang baik-buruk, tanggung jawab moral dan argumentasi moral (moral reasoning).
1.5  Teori-teori Etika
Secara umum, teori etika berkembang atas dasar paradigm kehidupan manusiayang tidak utuh sesuai penalaran-penalaran rasional yang terbatas kepada makna dan tujuan hidup manusia. Tabel berikut meringkas keterkaitan antarteori etika yang apabila dipadukan berubah menjadi teori tunggal berdasarkan paradigm hakikat manusia secara utuh.
Tabel Teori Etika, Paradigma Hakikat Manusia, dan Kecerdasan
No
Teori
Logika
Kriteria Etika
Tujuan Hidup
1
Egoisme
Tujuan dari tindakan
Memenuhi kepentingan pribadi
Kenikmatan duniawi secara individu
2
Utilitarianisme
Tujuan dari tindakan
Memberi manfaat/kegunaan bagi banyak orang
Kesejahteraan duniawi masyarakat
3
Deontologi (Imannuel Kant)
Tindakan itu sendiri
Kewajiban mutlak setiap orang
Demi kewajiban itu sendiri
4
Hak Asasi
Tingkat kepatuhan terhadap HAM
Aturan tentang hak asasi manusia (HAM)
Demi martabat kemanusiaan
5
Keutamaan
Disposisi karakter
Karakter positif-negatif individu
Kebahagiaan duniawi dan mental (psikologis)
6
Teonom
Disposisi karakter dan tingkat keimanan
Karakter mulia dan mematuhi kitab suci agama masing-masing individu dan masyarakat
Kebahagiaan rohani (surgawi), mental, dan duniawi
Sumber :
Agoes, Sukrisno dan I Cenik Ardana. 2009. Etika Bisnis dan Profesi. Jakarta: Salemba Empat.
Ardiansyah, Panji. 2017 . Etika Bisnis. Yogyakarta : Quadrant

Anoraga, Pandji. 2011. Pengantar Bisnis : Pengelolaan dalam Era Globalisasi. Jakarta : Rineka Cipta.
Fahmi, Irham. 2013. ETIKA BISNIS Teori, Kasus, dan Solusi. Cetakan Kedua. ALFABETA, cv
Kamus Besar Bahasa Indonesia
Sigit P, Tri Hendro. 2012. Etika Bisnis Modern. Edisi Pertama. Cetakan Pertama. Yogyakarta : UPP STIM YKPN


No comments:

Post a Comment