Pendahuluan
Budaya
kejawen. Istilah ini mungkin sudah begitu akrab di telinga masyarakat
Indonesia, khususnya masyarakat Jawa. Sebab budaya kejawen sudah menjadi
“sesuatu” bagi orang jawa; bagian yang tak terpisahkan dari tradisi Jawa.
Misalnya ada yang beranggapan bahwa
budaya kejawen adalah agama Jawi (agama orang Jawa). Ada pula yang mengatakan
budaya kejawen adalah budaya orang Jawa. Ada pula yang melihat budaya kejawen
hanya sebagai kepercayaan kebatinan. Dan, masih banyak lagi prakonsepsi tentang
budaya kejawen.
Lantas
apa sebenarnya budaya kejawen itu? Apakah ia adalah sebuah agama, budaya,
aliran kebatinan, atau yang lainnya? Inilah pertanyaan yang sampai detik ini
masih menjadi kontroversi. Dikatakan demikian, sebab jawaban dari pertanyaan
tersebut di tengah masyarakat khususnya Jawa, sangat beragam. Beragam pendapat
inilah yang kemudian memicu kontroversi mengenai devinisi atau makna sebenarnya
dari budaya kejawen. Untuk menjawab permasalahan tersebut maka makalah ini saya
buat sesuai dengan buku yang telah saya baca.
Meskipun
ditataran makna terdapat kontroversi, namun ada satu hal yang tidak menimbulkan
perdebatan mengenai budaya kejawen, yakni budaya kejawen atau ajaran kejawen
sudah ada jauh sebelum Islam datang dan menyebar di Tanah Jawa. Bahkan, ajaran
kejawen sudah ada sejak zaman kebuyutan (zaman di mana Pulau Jawa masih dihuni
oleh sedikit manusia). Di zaman ini, agama tertua yang pernah ada di bumi
pertiwi ini pun (Hindu dan Buddha) masih belum berkembang. Dengan demikian
ajaran kejawen sudah ada sebelum masuknya agama Hindu, agama Buddha, agama
Kristen dan agama Islam ke Tanah Jawa. Lalu seperti apakah budaya kejawen di
zaman kebuyutan itu?
Terdapat
sinkretisasi dan akulturasi budaya Jawa dengan nilai-nilai Islam, sehingga
menyebabkan munculnya aliran Islam kejawen. Terlepas dari kontroversi ataukah
bid’ah aliran Islam kejawen itu, yang jelas dalam praktik sehari-hari, banyak
sekali umat Islam di Jawa yang masih mengikuti tradisi kejawen, seperti
slametan, sesajen, laku puasa, dan lain-lain.
No comments:
Post a Comment